Keputusan Presiden Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang disambut kutukan dunia menegaskan
posisi kota tua itu yang sangat khusus bagi Israel dan Palestina. Para wartawan mencari tahu mengapa kota ini penting
bagi umat Kristen, Islam dan Yahudi -tiga agama yang sama-sama terkait
dengan figur Ibrahim dalam kitab-kitab suci.
Dalam beberapa hari terakhir, kembali terjadi pergolakan di tanah suci anatara 3 agama besar, Islam, Nasrani dan Yahudi. Al quds merupakan memang selalu menjadi perebutan
bangsa-bangsa yang ada, sejak masa Nabi Ibrahim as hingga masa Islam dan
masa Modern kini. Perebutan ini menjadi sulit dicari benang merahnya
karena campur aduknya beragam aspek dalam konflik tersebut, baik aspek
agama, ideologis, kesukuan, politik-kekuasaan, dan lainnya. Untuk itu
mengenal kembali sekilas sejarah Al-Quds sebagai “Tanah Suci” para Nabi
mejadi bagian penting untuk lebih memahami posisi dan kondisinya hari
ini.
Ada 3 hal yang perlu diketahui tentang kota Yerussalem yang merupakan salah satu kota tertua di dunia. Kota yang berulang kali di rebut, di taklukaan, dan dihancurkan oleh berbagai pihak memilki situs tersuci di dunia.
1.Gereja Makam Kudus terdapat dalam kawasan Kristen. Tempat itu terletak di sebuah lokasi yang sangat penting dalam kisah Yesus, terkait kematiannya, penyalibannya, dan kebangkitannya.Gereja ini merupakan sebuah tempat
ziarah penting para penganut orang Kristen di seluruh dunia. Dalam kepercayaan
tradisi Kristen pada umumnya, Yesus disalibkan di sana, di bukit
Golgota, atau bukit Kalvari, dan makamnya terletak di dalam bangunan
pekuburan yang juga diyakini sebagai tempat kebangkitannya.
2. Kawasan Muslim adalah yang terbesar dan berisi tempat
suci Kubah Batu (Kubah As-Shakrah) dan Masjid
al-Aqsa di dataran tinggi yang dikenal oleh umat Islam sebagai Haram
al-Sharif. Masjid ini
merupakan tempat tersuci ketiga dalam Islam setelah Masjidil Haram di
Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Umat Islam meyakini bahwa
Nabi Muhammad SAW datang ke Masjidil Aqsa ini dari Mekkah dalam
perjalanan malam Isra Miraj, dan solat dan berdoa bersama ruh para nabi.
Beberapa langkah dari masjid, adalah Kubah As-Shakrah yang berisi batu
fondasi yang diyakini umat Islam sebagai tempat bertolak Muhammad menuju
surga. dalam peristiwa Isra Miraj itu.
3. Di Kawasan Yahudi terdapat Kotel, atau Dinding Ratapan yang merupakan sisa dari dinding tempat berdirinya Bait Suci zaman dulu. Di dalam tempat suci itu terdapat Ruang Maha Kudus, situs paling suci dalam agama Yahudi. Umat
Yahudi percaya bahwa inilah tempat batu fondasi penciptaan dunia, dan
tempat Abraham, atau Nabi Ibrahim, siap mengorbankan anaknya Ishak, atau
Ismail. Banyak orang Yahudi yang percaya bahwa Kubah Batu adalah
tempat Ruang Maha Kudus itu.
Di kota Al Quds, Meskipun ia hanya tempat suci ketiga sesudah Makkah dan Madinah, namun al-Quds, terutama Masjid Aqsha-nya, adalah kiblat pertama Nabi saw dalam salat, juga merupakan tujuan beliau dalam Isra’ (perjalanan malam) dari Makkah. Bahkan dari al-Quds itu pula, khususnya dari “Karang Suci” (al-shakhrah) di atas bukit Moriah (tempat dibangunnya Masjid Aqsha), Nabi saw menjejakkan kaki menuju sidrat al-muntaha sebagai kelanjutan perjalanan suci beliau (mi’raj).
Karena itu sudah selayaknya umat Islam mengetahui lebih tepat dan luas
kota suci ketiga itu. Juga selayaknya diketahui bagaimana kota itu
menjadi kota suci tiga agama Semitik (Yahudi, Kristen, dan Islam);
bagaimana untuk selama 15 abad kota itu di bawah naungan Islam yang hanif; bagaimana Yahudi sekarang ingin menguasai sepenuhnya dan merencanakan membangun kembali “Kuil Sulaiman” (Haykal Sulayman; Solomon Temple) yang diyakini oleh kelompok Yahudi dan Kristen fundamentalis harus terjadi sebelum datang hari kiamat.
Al Quds dijadikan ibu kota Israel, Apakah umat akan diam atas kezaliman ini?
Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem (Al-Quds) sebagai ibu kota
Israel. Ia juga telah mengumumkan pemindahan kedutaan besar Amerika
Serikat ke kota itu.
“Di manakah kaum muslimin? Di manakah dunia Islam yang merindukan
Al-Quds? Di manakah umat Islam yang tersebar dari barat ke timur?
Mengapa umat tidak bangkit? Mengapa mereka tidak mengatakan ‘tidak’?
Umat kami (Islam) tidak mungkin akan diam atas kezaliman ini,” Dr. Yusuf Qaradawi, katanya
pada Kamis (07/12/2017).
“Apa artinya Palestina tanpa Al-Quds?” katanya menekankan
Sementara itu, kampanye penolakan atas keputusan Presiden AS itu terus bergulir. Termasuk Indonesia, semakin siang masyarakat yang datang untuk menunjukan dukungan terhadap
Palestina terus datang. Selain berorasi, massa yang hadir juga
mengumpulkan dana yang nantinya akan disumbangkan ke Palestina.
Dan bukankah kita juga harus sepenuhnya yakin bahwa Al Qur’an
bukanlah merupakan syair yang digubah seorang Muhammad SAW, melainkan kalamullah, yang sudah pasti lebih meyakinkan ketimbang narasi apapun asalkan dengan cara penyampaian yang meyakinkan pula.
Jadi sejatinya umat Islam sudah mempunyai dua modal berharga, yaitu
ide yang kuat serta narasi yang meyakinkan untuk terjun dan meraih
kemenangan dalam peperangan generasi keempat ini.
Maka sudah seharusnya keributan yang ditimbulkan oleh Trump kali ini,
yaitu mengakui Al Quds sebagai ibu kota Israel, menjadi keributan yang
terakhir. Karena keributan ini sejatinya hanyalah akibat dari pesimisme
yang kadung berkarang di relung-relung sanubari kita.
Mari kita bersihkan karang-karang dengan ruh, dengan darah. mari kita bersama-sama meyerukan "Al Quds milik kami", dan mulailah bergerak melawan sesuai kapasitas dan kemampuan kita.
Komentar
Posting Komentar